ANGGOTA DPR MENAMPAR PETUGAS BEA DAN CUKAI



ANGGOTA DPR MENAMPAR PETUGAS BEA DAN CUKAI - Sebuah pesan BlackBerry Messenger (BBM) beredar yang cukup mengejutkan. Isinya terjadi penamparan terhadap seorang petugas Bea dan Cukai di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Anggota DPR yang menampar itu disebut bernama Taufan Tiro. Benarkah?

Taufan Tiro yang dituding menampar lewat BBM membantah keras isu itu. Dia mengaku tidak ada penamparan hanya perdebatan.

"Saya tidak pernah menampar petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno Hatta. Yang terjadi hanya sedikit perdebatan dengan petugas Bea Cukai yang pelayanannya tidak memuaskan," kata Taufan kepada detikcom, Rabu (22/2/2012).

Mengenai beredarnya broadcast message di BBM berisi keluhan terhadap tindakan anggota DPR yang arogan, Taufan juga mengaku sudah memperolehnya. Dia menolak kalau tindakannnya disebut arogan, saat itu dia hanya meminta penjelasan soal antrian.

"Kalau dikatakan arogan itu sangat tidak tepat," kata Taufan.

Broadcast message ini berbunyi. "Bantu broadcast untuk menegakkan keadilan dan memberantas keegoisan oknum DPR.td sore diterminal kedatangan internasional bandara soekarno hatta,oknum anggota dewan kita yg terhormat dgn gagah berani menunjukkan egonya menampar petugas beacukai dan membentak bahwa dia adalah anggota dewan hanya karena tidak mau disuruh antri pada saat pergantian shift sholat magrib.oknum tersebut bernama Andi Taufan Tiro komisi V DPR tercinta!"

Kejadiannya, menurut Taufan pada Selasa (21/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Dirinya bersama rombongan parlemen Jepang baru mendarat dari Narita. Rombongan terhambat karena hanya satu pintu kedatangan yang dibuka oleh petugas Bea Cukai.

"Pada saat ambil bagasi disitu antrean panjang lagi. Saya melaksanakan fungsi pengawasan, saya teriak agak keras memang, saya minta tolong agar dibuka satu pintu lagi," papar Taufan.

Begitu pintu satunya dibuka, Taufan keluar barisan dan menuju pintu tersebut. Perdebatan dengan petugas Bea Cukai pun terjadi.

"Saya ditegur petugas Bea Cukai, 'bapak kenapa, ini wilayah kekuasaan saya' kata dia. Itu yang pertama ngomong sama saya namanya Denis, lalu datang bosnya namanya Adrianus. Dua orang hadapi saya maju-maju, ya saya otomatis dorong," kata Taufan.

Petugas Bea dan Cukai sempat meminta Taufan ke kantor mereka. Namun mereka mempersilakan Taufan untuk keluar setelah sempat melihat paspor tugas milik Taufan.

"Petugas satunya minta saya keluar, tapi satunya minta saya minta maaf dulu. Saya bilang ya sudah saya minta maaf membuat mereka tersinggung, lalu saya keluar. Jadi tidak benar, tidak ada penamparan," tandasnya.