Makna Boedi Oetomo

Atas nama pengurus organisasi Boedi Oetomo, sekretaris Soewarno menulis di koran Locomotif thn ke 57 no.172, terbitan tanggal 24 Juli 1908. Bagian akhir tulisannya berisi : Tidak pada tempatnya bagi mereka diantara kita yang masih muda untuk memangku jabatan pemimpin bangsa. Kami tidak menuduh siapapun untuk melalaikan kewajibannya, melainkan semat-mata karena saatnya belum tiba untuk itu. Tapi hari kehidupan baru bagi bangsa Jawa sekarang telah terbit. Zaman untuk selalu mengalah telah lewat . Jika para pembesar masih tetap bimbang , tetap enggan, dan tidak mau atau tidak berani memimpin gerakan ini, maka diluar kemauan kita sendiri terpaksalah kita akan menggantikan mereka memikul tanggung jawab ini. Kami merasa hal itu tak perlu terjadi. Kami berterima kasih atas ruangan yang tersedia untuk mengutarakan gagasan kita ini.


Fakta sejarah memang menggambarkan kalau mahasiswa STOVIA pendiri organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 tersebut pada akhirnya kepemimpinannya telah jatuh pada golongan tua, golongan mapan yaitu kaum Priayi dalam Kongres hari kedua tanggal 4 Oktober 1908 bertempat disekolah pendidikan guru Yogyakarta. Ketua adalah RAA Tirtokoesoemo, Bupati Karanganyar. Masihkan kata-kata Soewarno itu mengiang ditelinga kita ? Inilah rupanya bagian peringatan Kebangkitan Nasional tahun ini (20 Mei 2011) yang pantas dimaknai.