Peran ibu rumah tangga dalam pendidikan sangat potensial dan menentukan termasuk mendidik disiplin, kerja keras, peduli/sayang lingkungan, tidak membuang sampah kesaluran air yang bisa mengakibatkan banjir dan budi pekerti lainnya. Untuk menyayangi lingkungan, anak-anak bisa mulai dididik sejak tahu/mengenal lingkungan, misalnya untuk menyayangi binatang dan tumbuh-tumbuhan. Dalam memotivasi anak di rumah atau murid di sekolah tanya apa bedanya binatang dengan ternak dan tumbuh-tumbuhan dengan tanaman? Kenapa sampah organik dan anorganik dipisah tempatnya? Jelaskan bahwa segala yang ada di alam ini ada manfaatnya. Binatang setelah diketahui gunanya kita pelihara/budidayakan lalu kita sebut ternak.
Secara sosiologis, mayoritas perempuan Indonesia memiliki tanggung jawab lebih berat daripada laki-laki dalam hal membesarkan dan merawat anak-anak, mendidik anak, mengelola dapur dan juga mencari nafkah tambahan. Beban yang dialami perempuan tersebut itu semakin berat karena tanggung jawabnya telah bertambah pada tugas untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang layak konsumsi. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidaklah selalu mudah khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah kurang air. Tidak sedikit para wanita harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
Peran perempuan lainnya adalah menjaga lingkungan rumah tangga agar tetap baik termasuk menata atau merawat tanaman di sekitar rumah dan mengelola sampah. Selama ini keberadaan sampah sering bertabrakan dengan upaya menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih. Permasalahan sampah telah menambah beban baru bagi para Ibu. Oleh karena itu, banyak para Ibu berupaya melakukan gerakan kesadaran untuk mengatasi permasalahan sampah.
Gerakan itu dimulai dari memilah sampah organik dan anorganik di dalam rumah tangganya. Walau gerakan ini dari segi nasional masih sangat kecil porsinya, tetapi gerakan yang didominasi para Ibu ini telah merubah paradigma sampah. Semula sampah adalah barang yang bermasalah, sekarang sampah menjadi barang yang mendatangkan berkah. Mereka telah menyulap sampah anorganik menjadi beberapa karya kerajinan dan atau di recycle yang bernilai ekonomi.
Sementara sampah organiknya setelah dirubah menjadi kompos kemudian digunakan untuk memupuk tanaman di sekitar rumahnya. Tanaman ini disamping berguna untuk keindahan dan bahkan ekonomi, juga bisa berfungsi menurunkan suhu lokal yang akhir-akhir ini cenderung naik seiring dengan semakin padatnya penduduk dan bangunan serta pengaruh perubahan iklim global.
Untuk memelihara tanaman bisa dilakukan di kebun, halaman rumah, dan di halaman sekolah. Lahan di halaman/pekarangan rumah dan sekolah dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, apotik hidup, warung hidup, pagar hidup, dan penambah keindahan. Lumbung hidup maksudnya sebagai gudang bahan makanan, yang siap dipanen sesuai kebutuhan. Sayur dan buah segar lebih enak rasanya dan lebih bergizi. Mendidik anak di rumah, harus dengan memberikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan harus dengan alasan yang masuk akal. Selain keharmonisan hubungan dengan lingkungan, juga dengan sesama manusia dan dengan Tuhan. Dengan mengetahui norma bermasyarakat yang harus ditaati, sekaligus mendidik mereka tentang disiplin.
Hal ini penting sebab kita sedang dilanda krisis ekonomi, buktinya KKN ada di mana-mana. Perlu budaya bersih, budaya tertib, kerja keras. Bagi ibu rumah tangga. Mari kita kembangkan generasi baru yang disiplin, biasa kerja keras, rajin membaca dan berlatih ketrampilan. Peran ibu rumah tangga, guru dan pemimpin sangat menentukan. Ini sekaligus melatih disiplin dengan menaati aturan/norma yang berlaku. Maka mereka juga akan paham gizi dan biasa kerja keras.