Ada seorang pemuda berjalan-jalan dipinggir danau, ketika dia memandang kedalam air danau dia melihat sebuah cahaya yang menyilaukan. Ada sebuah koin emas di dasar danau!
Melihat hal ini pemuda ini sangat gembira lalu dia melompat kedalam danau ingin mengambil koin emas yang berada di dasar danau. Dia berusaha keras dengan menyelam dan mencoba mengambil namun tidak berhasil.
Dia merasa sangat capek lalu dia naik dan duduk ditepi danau untuk beristirahat. Setelah air danau menjadi tenang, dia melihat koin emas tersebut muncul lagi di dasar danau.
Dia lalu melompat lagi ke dalam danau mencoba mengambilnya, tetapi bagaimanapun dia berusaha dia tetap tidak berhasil mengambilnya. Dia kembali naik ketepi danau duduk beristirahat disana, sambil beristirahat dia berpikir, “Dimanakah sebenarnya koin emas itu? Kenapa saya tidak bisa mengambilnya?”
Setelah air tenang muncul lagi bayangan koin emas yang berada didasar danau, lalu dia melompat lagi mengambilnya, setelah dicoba berkali-kali dia tetap tidak berhasil mendapatkannya. Dia sungguh tidak puas!.
Ayahnya yang melihat anaknya tidak pulang kerumah pergi mencarinya, dia menemukan anaknya dipinggir danau dalam keadaan yang basah kuyup dan kotor lalu bertanya kepada anaknya, “Apa yang terjadi? Kenapa engkau kelihatannya demikian capek dan kotor?”
Anaknya menjawab, “Saya benar-benar melihat ada koin emas di dasar danau, tetapi bagaimanapun saya mencoba mengambilnya tetap tidak berhasil?”
Ayahnya memandang ke dasar danau memang kelihatannya ada sebuah koin emas didasar danau, dia lalu mengangkat kepalanya melihat keatas sebuah pohon yang berada dipinggir danau, lalu berkata kepada anaknya,
“Coba engkau lihat! Koin emas apa? Hanya sebuah kertas emas yang tergantung diatas pohon yang dipancarkan sinar matahari sehingga bayangan terpancar kedalam air!”
Sebenarnya, manusia selalu berusaha dengan keras mati-matian mengejar harta, nama, ketenaran dan keterikatan yang kuat terhadap benda material, semua hal ini seperti ingin meraih koin emas didasar danau, meningkatkan nafsu seseorang ingin mengejar, walaupun dapat atau tidak dapat akhirnya hanya berupa sebuah impian saja, karena dia tidak dapat mengisi kekosongan yang ada di jiwa manusia.