Seorang anak tidak mengerti mengapa ibunya menangis. Baginya air mata seorang ibu boleh ditafsirkan bermacam-macam. Ibu menangis kerana gembira, ibu menangis kerana sedih. Pendek kata, tidak kira sama ada situasi itu gembira atau duka, ibu pasti menangis. Inilah yang sering menjadi persoalan kepada anak, mengapa ibu menangis?
Namun bagi ibu pula, jawabannya mudah. Ibu menangis sebab ibu wanita. Jawaban yang mengundang tanda tanya, membuatkan anak tidak mengerti walaupun ibunya menjawab dengan senyuman malah memeluknya dengan erat sekali.
Soalan sama ditanyakan juga kepada ayah: mengapa ibu menangis? Jawaban ayah lebih memeningkan kepala anak. “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan…”
Hanya itu jawaban yang dapat diberikan oleh ayahnya. Lama kemudian, si anak menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Sesungguhnya Allah ada sebab mengapa wanita mudah sekali menangis. Saat Allah menciptakan wanita, Dia membuatnya menjadi sangat penting. Allah ciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya. Walaupun, bahu itu cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur.
Allah berikan wanita kekuatan untuk melahirkan zuriat daripada rahimnya. Dan sering kali pula menerima cerca daripada anaknya sendiri… Allah berikan ketabahan yang membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah di saat semua orang berputus asa.
Wanita diberikan Allah dengan kesabaran, untuk merawat keluarganya walau letih, sakit, lelah dan tanpa berkeluh-kesah. Allah berikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya, dalam situasi apa pun. Biarpun anak-anaknya kerap melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan ini memberikan kehangatan kepada anak-anaknya yang ingin tidur. Sentuhan lembut ibu memberi keselesaan dan ketenangan. Allah juga berikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa kegetiran dan menjadi pelindung baginya. Bukankah tulang rusuk suami yang melindungi setiap hati dan jantung wanita?
Allah kurniakan kepadanya kebijaksanaan untuk membolehkan wanita menilai tentang peranan kepada suaminya. Sering kali pula kebijaksanaan itu menguji kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap saling melengkapi dan menyayangi.
Dan akhirnya, Allah berikannya air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Allah berikan kepada wanita, agar dapat digunakan bila-bila sahaja dia inginkan.
Usah rasa bersalah jika perlu menangis. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata!